Kemenag Salurkan Bantuan PIP Rp1,17 Miliar untuk 14 Sekolah Kristen di Maluku

Lentera Takjub, Maluku – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Kanwil Kemenag Provinsi Maluku menyalurkan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp1,17 miliar kepada 14 sekolah Kristen. Bantuan ini diberikan secara bertahap sepanjang tahun 2025 untuk memastikan penyaluran tepat sasaran serta sesuai aturan yang berlaku.

Kepala Bidang Bimas Kristen Kanwil Kemenag Maluku, Stepanus Tia, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah keagamaan, termasuk sekolah Kristen di bawah naungan Kemenag.

“Pencairannya dilakukan dua tahap, semester I (Januari–Juni) dan semester II (Juli–Desember). Skema bertahap ini menjamin transparansi, akuntabilitas, sekaligus memastikan manfaatnya benar-benar sampai ke siswa penerima,” ujar Stepanus, Selasa (9/9/2025).

719 Siswa Penerima Manfaat

Bantuan ini menyasar 719 siswa dari keluarga kurang mampu pada jenjang SD hingga SMA sederajat. Daftar sekolah penerima antara lain:

  • SDTK Maluku Tengah
  • SMPTK Waipia Malteng
  • SMPTK Suli Malteng
  • SMPTK Patti MBD
  • SMPTK Yafila Malteng
  • SMPTK Hukuanakota SBB
  • SMPTK Manusa SBB
  • SMPTK Kadesi Seira
  • SMPTK Regoha MBD
  • SMTK TH. Arma KKT
  • SMTK Sola Gratia KKT
  • SMTK Ambon
  • SMAK Yamtel Maluku Tenggara
  • SMAK Rumbatu SBB
  • Pendidikan untuk Semua

Stepanus menegaskan bahwa PIP bukan hanya ditujukan untuk madrasah, melainkan juga sekolah Kristen. Hal ini merupakan komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan yang merata tanpa membeda-bedakan latar belakang agama maupun lembaga pendidikan.

“Pemerintah memastikan bantuan PIP disalurkan secara adil dan sesuai prosedur. Bukan hanya madrasah, sekolah Kristen pun berhak mendapat manfaat. Semua dilakukan bertahap agar benar-benar tepat sasaran,” jelasnya.

Penyaluran dana dilakukan melalui rekening sekolah penerima untuk menjamin akuntabilitas, sekaligus mempermudah monitoring serta evaluasi.

Menurut Stepanus, tahap pertama sudah selesai dicairkan. Sementara tahap kedua berjalan sejak April lalu, meskipun sempat terkendala efisiensi anggaran.

“Kami pastikan setiap rupiah digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pendidikan siswa,” tandasnya.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para siswa dari keluarga kurang mampu dapat terus melanjutkan pendidikan mereka dengan lebih tenang, sekaligus mengurangi beban ekonomi orang tua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!